
lewat senja di kota jogja
sepasang bola mata kita saling bertemu
di bawah semburat kuning sinar lampu kota
kerinduan menjelma menjadi barisan kata-kata dalam cerita
menjalin makna
menuang peristiwa
dalam segelas kopi kita bercengkrama
tak ada yang istimewa
hanya alunan memoribilia
waktu cepat beranjak
rembulan menjadi tigaperempat tua
kita pulang, menerobos dingin dini hari
dan suara tawa sepasang anak manusia hilang ditelan lorong jalan
:untuk malam 7 mei 2010
Salatiga, 9 mei
Tidak ada komentar:
Posting Komentar